Link Banner

Inilah Beberapa Manfaat Puasa bagi Tubuh dan Kesehatan Kita yang Belum Banyak Kita Ketahui


Ramadlan kembali datang menyapa kita. Bersyukurlah bagi kaum Muslimin yang telah diizinkan oleh Allah bisa berjumpa kembali dengan bulan yang penuh Barokah ini.
Disamping sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah, karena nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya, banyak hal hal lain yang sangat bermanfaat jika kita melakukannya dengan benar, utamanya yang berkaitan dengan kesehatan tuuh kita.
Tak hanya untuk kesehatan raga, tapi puasa juga memberikan manfaat untuk kesehatan jiwa dan pikiran kita. Beberapa penelitian bahkan telah membuktikan kaitan puasa dengan kesehatan.
Tentu saja, hal ini berlaku jika puasa dijalankan secara benar. Dalam artian, kita harus tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka, banyak minum air untuk mencegah dehidrasi, berolahraga ringan, serta menghindari makan berlebih dan makanan tak sehat saat berbuka.
Di bawah ini adalah beberapa manfaat penting yang bisa didapatkan dari menjalankan puasa.
Menenangkan hati dan jiwa
Anda mungkin pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Kesehatan jiwa dan raga memang saling berkaitan. Orang-orang yang mengalami depresi atau stres cenderung enggan merawat diri dan berpotensi menderita penyakit, begitu pula sebaliknya.
Dr. Ebrahim Kazim, pendiri dan direktur Islamic Academy di Trinidad, mengungkap bahwa puasa dapat membantu Anda menenangkan hati dan jiwa. Saat berpuasa, tubuh mengeluarkan endorfin yang dapat menenangkan pikiran. Puasa Ramadhan juga mengajarkan umat muslim untuk saling berbagai kebahagiaan yang dapat menimbulkan kepuasan tersendiri.
Belajar mengendalikan diri dan menerapkan kebiasaan baik baru
Esensi puasa adalah mengendalikan hawa nafsu dari hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk mengendalikan emosi. Kita juga dilatih menahan diri untuk tidak makan berlebihan saat berbuka. Anda pun mungkin terkejut saat menyadari bahwa Anda tidak harus makan berlebihan untuk bisa merasa kenyang.
Selama Ramadhan, kita juga dilatih untuk belajar mendisiplinkan diri dan menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik baru. Mulai dari memiliki jadwal tidur yang teratur hingga makan tepat waktu. Ingat bahwa jam-jam biologis yang teratur dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh. 
Ramadhan pun bisa menjadi saat yang tepat untuk mengatasi kecanduan Anda. mulai dari kecanduan merokok, ngemil tak sehat, hingga bergosip!
Menyehatkan jantung
Penelitian yang dilakukan Annal of Nutrition Metabolism 1997 lalu mengungkap bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida masing-masing sebesar 8% dan 30%, sekaligus meningkatkan HDL dalam darah hingga 14,3%. Penelitian lain menemukan bahwa orang-orang yang berpuasa mengalami peningkatan hormon pertumbuhan (HGH) yang dapat melindungi massa otot dan merangsang tubuh untuk membakar lemak lebih banyak. 
Meski demikian, bukan berarti Anda bisa makan gorengan sepuasnya saat berbuka puasa. Pilih menu lain yang lebih sehat dan hindari masakan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
Menurunkan kadar gula darah
Puasa dapat membantu menurunkan kadar gula darah Anda. Dr. Razeen Mahroof, anaestesis dari Oxford, mengatakan bahwa tubuh akan menggunakan glukosa yang tersimpan sebagai sumber energi utama saat Anda berpuasa. 
Proses ini akan membantu Anda yang memiliki kadar glukosa tinggi, namun bukan tergolong penderita diabetes. Penderita diabetes sendiri perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan puasa Ramadhan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Membantu tidur lebih lelap
Dr. E. Kazim menyatakan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Pasalnya, kadar gula darah yang rendah dapat mengarahkan otak ke kondisi tidur yang lebih lelap. Karena itulah tidur selama 2 jam selama bulan Ramadhan terasa lebih menyegarkan dan memuaskan dibandingkan tidur pada saat lain. Tidur lelap penting karena proses perbaikan sel-sel tubuh dan otak akan berlangsung saat itu.
Detoksifikasi (membersihkan racun dalam tubuh)
Joel Fuhrman MD, dokter sekaligus pengarang buku “Eat to Live”, mengungkap bahwa tubuh tidak dapat mengeluarkan racun secara alami saat kekurangan nutrisi. Racun-racun ini akan menumpuk di jaringan sel dan menyebabkan berbagai penyakit. Selain memperbaiki pola makan, puasa merupakan salah satu solusi untuk membuang racun tersebut.
Proses detoksifikasi ini akan berlangsung saat tubuh memasuki fase ketosis, yakni saat karbohidrat dan glukosa telah habis diolah menjadi energi. Cadangan lemak yang biasanya menyimpan banyak racun akan dibakar sebagai sumber energi utama. Di fase ini, tingkat keasaman darah biasanya meningkat sehingga dapat menimbulkan bau mulut dan kelelahan.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Sistem imun tubuh tidak bisa bekerja secara optimal saat tubuh masih dipenuhi racun. Prof. Shin Hyun Dae dari Kyunghee Medical Center mengatakan bahwa tubuh akan mengenali puasa sebagai fase kritis. 
Akibatnya, saraf yang dorman kembali aktif, sistem imun kembali, dan pertahanan terhadap manakan tak sehat meningkat. Hormon adiponektin juga diproduksi saat puasa dan sahur. Hormon ini berfungsi membantu meningkatkan penyerapan nutrisi sehingga metabolisme tubuh meningkat.
Sementara itu, Valter Longo, biologis dari University of Southern California, mengamati efek puasa terhadap sistem imun tikus percobaan. Hasilnya, tikus yang dipaksa berpuasa memproduksi sel darah putih baru yang banyak. Pembatasan kalori juga menurunkan prevalensi penyakit kanker, diabetes, jantung, serta memperpanjang usia. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hasilnya pada manusia.
Mencegah Alzheimer
Penelitian dari National Institute on Aging mengungkap bahwa pembatasan makanan dalam jangka waktu tertentu dapat melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Mark Mattson, salah satu peneliti, mengatakan bahwa pembatasan makanan dapat menstimulasi produksi neuron baru dari sel batang otak dan memperluas elastisitas sinapsis, yang akhirnya memperlambat penuaan otak mengembalikan fungsinya setelah mengalami kerusakan.
Mengobati arthritis
Salah satu analisis dari 31 studi menyimpulkan bahwa puasa yang diikuti dengan diet vegetarian bermanfaat dalam pengobatan arthritis. Puasa membantu menurunkan peradangan dan rasa sakit yang dialami penderita. Periode puasa yang diperlama juga menurunkan gejala autoimun pada pasien.
Diduga, hal ini berkaitan dengan kemampuan puasa untuk menurunkan permeabilitas usus. Saat pasien kembali mengkonsumsi produk hewani, permeabilitas usus dan arthritis kembali muncul. 
Produk hewani sendiri diketahui dapat meningkatkan peradangan dan rasa sakit pada penderita arthritis. Dr. Fuhrman juga menyatakan jika manfaat puasa bagi kesehatan lainnya termasuk mengobati radang usus besar, psoriasis, dan eksim, yang berkaitan dengan peradangan.

Link Banner
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==